Memulai Investasi, Jangan Abaikan Hal-Hal Ini

Investment / 9 March 2009

Kalangan Sendiri

Memulai Investasi, Jangan Abaikan Hal-Hal Ini

Budhi Marpaung Official Writer
3287

Dalam kondisi perekonomian di dunia saat ini, Anda tidak dapat bergantung dengan pekerjaan yang Anda jalani selama ini. Tidak dapat dipungkiri Anda harus mencari cara agar apabila Anda mengalami kejadian tidak mengenakkan dalam urusan pekerjaan, Anda tidak perlu bingung harus melakukan apa.

Salah satu cara yang perlu Anda coba adalah dengan berinvestasi. Kali ini, artikel ini tidak menuliskan mengenai bidang-bidang apa yang bisa Anda masuki sebagai peluang Anda untuk menjalankan bisnis. Faktor utama dari berinvestasi adalah kejelian melihat kesempatan usaha dan kebutuhan masyarakat. Jadi, Anda tidak perlu takut harus menginvestasikan kemana uang Anda.

Ada beberapa tips yang perlu Anda perlu ketahui bagi Anda yang akan memulai usaha atau baru menjalani kegiatan ini:

1. Uang Tunai, Uang Tunai, Uang Tunai. Maksud dari pernyataan pertama ini adalah Anda harus memiliki dana tunai sebagai prioritas Anda. kegunaan memiliki dana tunai adalah apabila terjadi hal-hal dalam usaha Anda nantinya, Anda dapat menggunakan dana tunai ini sebagai dana darurat Anda nantinya. Lebih baik simpanan uang tunai Anda adalah dan yang akan Anda keluarkan selama tiga sampai enam bulan.

2. Apakah Cukup Asuransi?- Asuransi saat ini adalah sebuah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Bagi Anda yang baru dalam memulai usaha, Anda tidak dapat mengesampingkan hal ini. Anda tidak dapat memperkirakan akan hal-hal di depan, tetapi Anda dapat mengantisipasinya. Carilah Asuransi yang cocok atau mendukung bisnis Anda.

3. Apakah Harus Membeli Rumah? - Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah adalah selain tempat untuk berteduh satu keluarga, saat ini digunakan sebagai bentuk "unjuk gigi" jerih payah seseorang kepada banyak orang. Hal ini tidaklah salah, tetapi Anda yang akan memulai investasi atau baru terjun ke dalam bisnis, pertimbangkan kembali hal ini. Bisa jadi, saat Anda membeli rumah akan menambah beban Anda nantinya.

4. Bagaimana Kondisi Pekerjaan Anda? - Kondisi yang serba tidak pasti ini harus membuat Anda cermat. Cermat dalam artian Anda jangan terlalu bergantung dengan pekerjaan yang Anda kerjakan saat ini, tetapi bukan berarti menjadi paranoid kehilangan pekerjaan. Kondisi pekerjaan Anda ini menentukan bisnis apa yang bisa Anda masuki atau ditaruh dimana uang Anda nantinya.

5. Berapa Banyak Resiko yang Dapat Anda Tangani? - Jika Anda menyimpan uang dalam waktu jangka panjang, ada baiknya Anda menanamkan uang Anda di pasar modal atau di bisnis yang sifatnya jangka panjang. Anda tidak dapat menyalahkan orang lain atau kondisi keuangan yang sedang terjadi. Ini adalah tanggung jawab Anda dalam berinvestasi atau memulai usaha.

6. Saham Yang Berisiko. Dalam berinvestasi, ketajaman naluri berbisnis Anda diperlukan. Anda tidak hanya menggantungkan kepada fakta-fakta yang mendukung. Ambillah bagian dalam menanamkan saham. Hal ini seperti sedang bertaruh, tetapi ini diperlukan. Bukan untuk menjebloskan Anda dalam kerugian, melainkan mengasah kemampuan Anda dalam memperoleh pendapatan.

7. Mulailah. Mungkin bagi Anda yang bekerja saat ini, masa pensiun Anda masih lama, tetapi ingatlah investasi yang Anda lakukan akan berlipat ganda tahun demi tahun. Anda jangan menunggu berinvestasi pada saat Anda sudah dikeluarkan dari perusahaan (di-PHK), mulailah dari saat Anda sedang bekerja saat ini.

8. Lakukan Semuanya. Anda jangan berfokus hanya pada satu hal saja. Hal ini diperlukan agar pada satu saat Anda harus melakukan hal-hal yang berhubungan dengan investasi yang sedang dirintis, Anda tidak perlu menjadi bingung. Buatlah kehidupan investasi yang berimbang.

9. Jadi Fleksibel. Jangan terpaku dengan suatu perencanaan yang sudah Anda buat dalam investasi Anda. Banyak faktor di luar kendali Anda pada saat berinvestasi. Jangan takut bila ada sedikit masalah dalam investasi. Sedikit hati-hati dan fleksibel diperbolehkan sewaktu-waktu.

10. Dapatkah Anda Menabung dan Berinvestasi terlalu banyak? - Bagi Anda yang baru berinvestasi atau memulai suatu bisnis jangan takut untuk menginvestasikan apa yang Anda miliki saat ini. Jangan terlalu takut dengan resiko-resiko yang bakal Anda hadapi di depan nantinya. Lihat kembali tujuan Anda berinvestasi atau memulai bisnis. Jangan sampai tujuan investasi Anda gagal karena ketakutan-ketakutan Anda.

Sepuluh langkah di atas dapat Anda praktikkan bila ingin mencoba untuk memulai investasi atau membangun sebuah usaha baru. Percayalah saat Anda setia menerapkan hal-hal ini dengan mendahulukan Tuhan diatas segalanya, bisnis atau investasi apapun yang hendak Anda lakukan pasti berhasil. Selamat berinvestasi!!

Sumber : businessweek.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami